Tag: Video

  • Pengalaman Menyaksikan Napas Terakhir Jamaah Pengajian

    Pengalaman Menyaksikan Napas Terakhir Jamaah Pengajian

    Inilah Pertanyaan Terakhir sebelum Wafat Seorang Jamaah Pengajian (Video)

    Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

    Dalam sebuah acara pengajian Damai Indonesiaku bertema “Iman dan Takwa Kunci Keselamatan Hidup” di masjid dekat rumah, dalam sesi tanya-jawab, seorang bapak mendapat kesempatan bertanya kepada para penceramah, Habib Ahmad Al-Kaff dan Ustadz Yusya Hakam (menit 43:53).

    Ketika tiba saatnya beliau memegang microphone dan fokus kamera mulai tertuju padanya, beliau tampak kesulitan memulai berkata-kata.

    Saya yang mendengarkan pun mulai bertanya-tanya, ini beliau jadi bertanya atau tidak.

    Sampai pada akhirnya beliau mulai bertanya:

    “Mohon izin pak ustadz.. Pertanyaan saya sederhana saja.. Mohon jelaskan perbedaan antara Iman dan Islam. Itu saja dari saya..”

    Kemudian beliau duduk kembali.

    Tak lama, jamaah sedikit ramai, rupanya sang penanya tampak kesulitan bernapas!

    Beliau berjalan sambil duduk menuju ke tiang masjid untuk bersandar.

    Beberapa orang mulai menghampiri dan ada yang membawakan tabung oksigen.

    Acara TV pun memasuki iklan, sedangkan di balik layar, suasana mulai ramai para jamaah bapak-bapak, penceramah, dan kru TV menghampiri sang bapak-bapak yang sesak napas. Ambulan sedang dipanggil.

    Setelah mengkondisikan suasana, pengajian kembali dimulai.

    Kali ini beliau kembali kesulitan bernapas dan agak kejang.

    Ambulan sudah tiba, beliau diangkat para jamaah bapak-bapak menuju ambulan yang sudah menanti di luar.

    Menuju masuk mobil ambulan, sebagian menduga beliau, yang kemudian diketahui bernama Pak Yusuf, sudah “tidak ada”, alias meninggal dunia.

    Pada penutupan acara, Habib Ahmad Al-Kaff mengajak jamaah mendoakan sang bapak, semoga beliau dipilihkan yang terbaik oleh Allah, sehat walafiat.. Dan jika pun ditakdirkan wafat, semoga beliau husnul khatimah.

    Beliau insya Allah memperoleh situasi terbaik yang dialami seorang muslim di akhir hidup: wafat dalam kondisi tengah beribadah, menghadiri kajian ilmu agama.

    Tentu saja tempat almarhum sesungguhnya di akhirat adalah keputusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, akan tetapi saya, kita, Anda hanya melihat dari zahirnya saja bahwa beliau almarhum wafat di tempat yang sangat baik yaitu kajian ilmu agama, dan bukan hanya itu beliau bahkan menutup dengan sebuah pertanyaan teramat sangat besar!

    Pertanyaan besar yang ditanyakan beliau dan menjadi kewajiban kita untuk mengetahuinya, yaitu tentang Islam, Iman, dan Ikhsan.

    Tentang Islam, Iman, dan Ikhsan

    Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu berkata:

    “Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

    Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.

    Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”

    Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ”Islam adalah engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya.”

    Lelaki itu berkata, ”Engkau benar.”

    Maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

    Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Iman.”

    Nabi menjawab, ”Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.”

    Ia berkata, “Engkau benar.”

    Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang ihsan.”

    Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

    Lelaki itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”

    Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”

    Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”

    Nabi menjawab, ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

    Kemudian lelaki tersebut segera pergi.

    Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai, Umar! Tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?”

    Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui.”

    Beliau bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” (Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim).

    Apa Rahasia Beliau?

    Apa rahasia almarhum bisa wafat di situasi dan tempat terbaik itu, yakni meninggal dalam keadaan sedang menuntut ilmu di masjid?

    Dari yang saya dengar, beliau adalah orang yang menjaga shalat 5 waktu di masjid dan orang yang ramah kepada sesama.

    Iqbal – diakhir.blog

    Featured Image: Unsplash.com / Malik Shibly

  • Ramadhan Berkesan di Masjid As-Salam Hiroshima Jepang, Masjid Al-Azhar Jakapermai, dan di Mana Saja

    Ramadhan Berkesan di Masjid As-Salam Hiroshima Jepang, Masjid Al-Azhar Jakapermai, dan di Mana Saja

    Kapan Ramadhan Paling Berkesan yang Pernah Saya Alami?

    Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

    Selama ini jika ditanya kapan momen Ramadhan paling berkesan yang pernah saya alami, maka saya akan menjawab Ramadhan di tahun 2013 dan 2014. Di dua tahun tersebut saya sedang menjadi mahasiswa di Jepang, tepatnya di Hiroshima Prefecture.

    Membicarakan momen Ramadhan paling berkesan tersebut tentu tidak lepas dari sebuah masjid bernama Masjid As-Salam Hiroshima atau biasa disebut Hiroshima Islamic Cultural Center.

    Kenangan Bersama Masjid As-Salam Hiroshima Jepang

    Masjid As Salam Hiroshima beralamat di 2786-1, Taguchi, Saijyou-cho, Higashihiroshima-shi, Hiroshima.

    Selama berkuliah di Jepang tahun 2012-2014, saya pernah menjadi pengurus (executive) di bidang Islamic Activites, perwakilan komunitas Indonesia untuk penyelenggaraan buka puasa (Ramadhan Committee), serta pengajar di Children Class atau TPA untuk anak-anak.

    Berbagai aktivitas di sana, orang-orang yang saya jumpai, serta suasana baik musim semi, panas, gugur, dan dingin, semuanya telah menorehkan kenangan indah mendalam di dalam hati.

    Gambar happyoukai anak-anak Children Class menyambut Ramadhan.
    Happyoukai anak-anak Children Class menyambut Ramadhan 2014/1435 H
    Gambar happyoukai anak-anak Children Class menyambut Ramadhan.
    Happyoukai anak-anak Children Class menyambut Ramadhan 2014/1435 H
    Gambar jadwal Penyedia Buka Puasa Ramadhan Tahun 2014/1435 H
    Jadwal Penyedia Buka Puasa Ramadhan Tahun 2014/1435 H
    Gambar suasana buka puasa di masjid As-Salam Hiroshima
    Suasana buka puasa di masjid As-Salam Hiroshima
    Gambar suasana buka puasa di masjid As-Salam Hiroshima
    Suasana buka puasa di masjid As-Salam Hiroshima
    Gambar suasana malam takbiran: memasang balon-balon untuk menghibur anak-anak yang hadir pada Shalat Id besok paginya
    Suasana malam takbiran: memasang balon-balon untuk menghibur anak-anak yang hadir pada Shalat Id besok paginya

    Susana Hari Raya Idul Fitri 2014/1435 H bisa kita lihat di video berikut:

    Video suasana Hari Raya Idul Fitri Tahun 2014 di Hiroshima

    Nah, beragam aktivitas di Masjid As-Salam Hiroshima memang telah menjadikan Ramadhan di tahun 2013 dan 2014 tersebut menjadi Ramadhan yang paling berkesan.

    Akan tetapi, tidak lengkap rasanya jika saya tidak menyebut satu masjid yang juga memiliki kesan dan kenangan yang indah hingga saat ini, yaitu Masjid Jami Al-Azhar Jakapermai Bekasi.

    Kenangan Bersama Masjid Jami Al-Azhar Jakapermai Bekasi

    Masjid Al Azhar Jakapermai telah menjadi masjid yang juga penuh kenangan.

    Tempat ibadah berkubah biru ini begitu identik dengan perjalanan Ramadhan saya selama ini, di mana di dalamnya saya mengikuti shalat tarawih, kajian, maupun itikaf.

    Bermula di tahun 2002 ketika masih remaja, saya mulai mencoba tarawih di masjid ini. Bacaan yang terasa nikmat didengar dan suasana yang syahdu meskipun ramai membuat saya sering datang kembali dan menjadikan masjid ini sebagai pilihan utama.

    Gambar kajian di bulan Ramadhan di Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Kajian di bulan Ramadhan di Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi

    2020 yang Terasa Sunyi

    Setelah kembali ke Indonesia sebenarnya saya terus berupaya mewujudkan Ramadhan yang jauh lebih berkesan dari pada yang pernah saya alami ketika di Jepang.

    Maka, suasana itikaf di Masjid Al-Azhar pada saat itu menjadi pengobat hati yang merindukan hadirnya kembali Ramadhan terindah.

    Sayangnya.. di tahun 2020 pandemi Covid-19 telah mengguncang harapan saya untuk mewujudkan Ramadhan penuh kesan.

    Adalah hal tak terduga bahwa di Ramadhan tahun 2020 tersebut kita harus beraktivitas Ramadhan di rumah saja.

    2020, 2021, merupakan tahun-tahun yang terasa berat.

    Di 2021, duka pandemi kian terasa ketika saya dan keluarga terpapar Covid-19 yang menyebabkan ayah saya wafat.

    Kembali Itikaf di 2022

    Tahun 2022 saya dan keluarga mulai mengisi kembali Ramadhan dengan energi yang baru.

    Gambar jamaah memasang lapak istirahat di Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Jamaah memasang lapak istirahat di Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Gambar makanan dan minuman ringan gratis disediakan untuk jamaah itikaf
    Makanan dan minuman ringan gratis disediakan untuk jamaah itikaf
    Gambar makanan dan minuman ringan gratis disediakan untuk jamaah itikaf
    Makanan dan minuman ringan gratis disediakan untuk jamaah itikaf
    Gambar ngopi sejenak sebelum melanjutkan aktivitas malam di Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Ngopi sejenak sebelum melanjutkan aktivitas malam
    Gambar ngopi di Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Gambar Lantai 2 Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Lantai 2 Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Gambar karpet Masjid Al-Azhar Jakapermai Bekasi
    Gambar suasana pagi di sepuluh hari terakhir Ramadhan 2022
    Suasana pagi di sepuluh hari terakhir Ramadhan 2022

    Jika diperhatikan ada botol dan gelas kopi yang turut terfoto. Itu bukan endorse he he.. Saya terbiasa minum kopi di sepuluh malam terakhir supaya bisa mengoptimalkan malam-malam tersebut, harapannya bisa bertemu dengan malam Lailatul Qadar.

    Saatnya Belajar Merasakan Hadirnya Ramadhan di Mana Saja

    Pandemi Covid-19 di 2020-2022 telah membuka mata, menyadarkan saya bahwa saya harus belajar menjadikan Ramadhan yang dilalui sebagai Ramadhan terindah, DI MANA SAJA SAYA BERADA.

    Saya perlu belajar menerima dengan sepenuh hati apabila suatu waktu terpaksa stay at home, misalnya ketika sakit mendadak.

    Atau ketika berada di dalam perjalanan (misalnya, mudik naik kereta yang menyebabkan tidak bisa tarawih).

    Atau ketika hujan sangat deras dan tidak memungkinkan untuk pergi ke masjid.

    Hadirnya Ramadhan harus bisa dirasakan sepenuh hati, di mana pun saya berada. Di Masjid As-Salam Hiroshima, Masjid Al-Azhar Jakapermai, dan di mana saja saya berada.

    Iqbal – diakhir.blog

  • Kebiasaannya Hanya Memberiku Roti dari Pasar (Motivasi Menuntut Ilmu Syar’i)

    Kebiasaannya Hanya Memberiku Roti dari Pasar (Motivasi Menuntut Ilmu Syar’i)

    Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

    1. Berbagi Cerita Pengalaman Kuliah di Islamic Online University (Sekarang International Open University)

    Malam itu seorang teman menghubungi saya via WhatsApp:

    “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar? Mau nanya pernah ikut International Open University kah?” tanyanya.

    “Waalaikumsalam wr. wb. pernah, cuma lagi berhenti dulu karena biaya semesternya lagi di atas budget saya. Gimana, gimana?” jawab saya yang baru membalas keesokan paginya.

    “Sudah berapa semester? Kamu ambil jurusan apa?”

    “Saya lagi di jalan, nanti saja mending kita obrol-obrol sebentaran via audio call biar bisa bahas beberapa topik seputar IOU jam 07.30 nanti saya available insya Allah.”

    Namun karena kesibukan masing-masing, kami tidak jadi ngobrol-ngobrol via audio call di pagi itu dan baru benar-benar bisa ngobrol-ngobrol pada pukul 21.45 malam harinya.

    Dalam obrolan tersebut saya pun menyampaikan beberapa hal berikut:

    (1) Saya mendaftar kuliah di IOU, sebuah kampus online berbasis di Gambia, pada tahun 2014 bersamaan dengan momen saya kuliah di Jepang (Hiroshima University).

    Pada saat itu nama kampusnya adalah Islamic Online University, kemudian sebagaimana disampaikan pada akun Facebook resmi IOU pada tanggal 13 Januari 2020, Islamic Online University berganti nama menjadi International Open University.

    Pengumuman di akun FB IOU mengenai perubahan nama dari Islamic Online University menjadi International Open University
    Tangkapan layar pengumuman di akun FB IOU mengenai perubahan nama dari Islamic Online University menjadi International Open University

    (2) Saya mengambil program degree atau berijazah S1 jurusan studi Islam yang memiliki nama resmi Bachelor of Arts in Islamic Studies (BAIS).

    Alasan saya mengambil jurusan tersebut karena saya merasa membutuhkan mempelajari ilmu agama untuk saya pahami, amalkan, dan menjadi bekal untuk saya ajarkan kepada keluarga saya kelak.

    (3) IOU terus berkembang sehingga sekarang telah memiliki beragam jurusan/program, bukan hanya Islamic Studies, dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Islam sebagaimana telah menjadi misi pendirinya yaitu Dr. Abu Ameenah Bilal Philips.

    Maka apa pun jurusannya, di dalamnya akan disertakan nilai-nilai Islam yang di antaranya diimplementasikan dalam bentuk mata kuliah wajib yaitu mata kuliah Aqidah, Etika Menuntut Ilmu, Fikih, dan sebagainya.

    (4) Di tahun 2014 itu belum banyak orang Indonesia yang belajar di IOU. Sedangkan sekarang telah bertambah jumlah peminat kuliah di IOU.

    Nama IOU pun semakin dikenal, iklannya sering muncul di beranda FB. Teman saya yang menghubungi saya buat nanya-nanya tentang IOU pun terdorong untuk mencari tahu setelah melihat iklan IOU di FB.

    (5) Karena dinamika kehidupan saya, seperti misalnya yang tadinya masih single kemudian menikah, punya anak pertama, dan sebagainya serta aktivitas lainnya yang juga dinamis, maka saya pun memutuskan untuk vakum sejenak dari perkuliahan.

    Selanjutnya ada hal teknis dan juga masalah ketersediaan budget yang membuat saya melanjutkan cuti kuliah saya hingga sekarang.

    Untuk memenuhi kebutuhan belajar Islam secara terstruktur saat ini saya mengikuti kuliah online di Ma’had Bimbingan Islam (BIAS) dan Kuliah Online Bimbingan Islam dan Bahasa Arab (BISA).

    (6) Menambahkan info perkembangan IOU, beberapa tahun lalu sudah pernah ada alumni IOU yang melakukan penyetaraan ijazah luar negeri.

    Sekarang mungkin jumlah alumni asal Indonesia semakin bertambah.

    Untuk mengetahui status penyetaraan ijazah luar negeri, kita bisa mengeceknya di website Kemendikbudristek.

    Dengan memasukkan “Gambia” (lokasi kampus IOU) di kolom “Nama Negara”, dapat diketahui bahwa baik Islamic Online University maupun dengan nama barunya, International Open University, keduanya pernah ada alumni asal Indonesia yang melakukan penyetaraan ijazah.

    Sudah pernah ada yang mengajukan penyetaraan ijazah Islamic Online University dan International Open University
    Sudah pernah ada yang mengajukan penyetaraan ijazah Islamic Online University dan International Open University

    (7) Sebagai penutup saya sampaikan bahwa menurut saya kuliah di IOU sebenarnya aktivitas yang menyenangkan dan saya rekomendasikan, tapi karena satu dan lain hal maka saya sendiri belum bisa melanjutkan.

    Ketika menutup obrolan, teman saya pun berterima kasih atas waktu yang saya sediakan. Saya jawab, “Wah, saya juga senang, kok, kalau kamu tertarik mencoba belajar di IOU”.

    Saya meyakini sesungguhnya menuntut ilmu syar’i (Ilmu Islam) adalah kewajiban sekaligus kebutuhan esensial setiap muslim.

    Maka saya senang ketika dapat membantu memberi informasi sejauh yang saya bisa.

    Adapun saat ini berhubung saya sedang tidak aktif berkuliah di IOU, maka saya hanya bisa menyampaikan apa yang pernah saya ketahui di masa saya masih menjadi mahasiswa aktif.

    2. Bukan Hanya Roti dari Pasar

    Bicara tentang menuntut ilmu syar’i sebagai kewajiban sekaligus kebutuhan esensial setiap muslim, ada satu artikel yang ingin saya share di sini yang berjudul “Nasihat bagi yang Sering Naik Gunung dan Melalaikan Keluarga” oleh Rumaysho.com.

    Di dalam artikel tersebut ada kutipan tafsir Surat At-Tahrim ayat 6 yang perlu kita pahami dan perhatikan sebagai bahan perenungan sekaligus motivasi untuk menuntut ilmu syar’i:

    Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat At-Tahrim ayat 6:

    “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6)

    Menjelaskan ayat tersebut, dalam Tafsir As-Sam’ani (5:476) disebutkan riwayat:

    Dari ‘Amr bin Qais Al-Malaa’i berkata: “Sungguh seorang istri akan mendebat suaminya di sisi Allah pada hari kiamat. Istri akan berkata, “Sejatinya dahulu suamiku di dunia tidak pernah mendidikku dan tidak mengajariku satu ilmu pun. Kebiasaannya hanya memberiku roti dari pasar.”

    Dalam kajian umum “Urgensi Thalabul Ilmi” pada hari Sabtu, 7 Januari 2023 yang disampaikan oleh Ustaz M. Fajar Basuki dari Yayasan Bimbingan Islam dan Bahasa Arab (Yayasan BISA), mengutip tafsir yang sama dalam menit ke 43:00-46:00 bahwa kelak seorang istri akan mengadukan suaminya di hadapan Allah, bahwa sang suami hanya disibukkan dengan menyediakan makanan dan minuman untuk keluarganya, kemudian dia lalai dari mendidik ilmu agama kepada istrinya.

    Sehingga tidak ada bedanya antara sebelum dan setelah menikah, karena sebelum menikah pun istrinya juga bisa makan dan minum di tengah-tengah keluarganya, sedangkan ketika sudah menikah mestinya mendapatkan didikan ilmu agama dari suaminya.

    Mudah-mudahan kutipan tafsir di atas bisa menjadi semangat untuk kita semua dalam menuntut ilmu syar’i.

    Dan semoga tulisan ini bermanfaat.

    Iqbal – diakhir.blog

    Featured Image: Pexels.com / Shawn Reza

  • Review Pengalaman Jalan-Jalan Naik Kereta Api Pangrango dari Stasiun Bogor Paledang

    Review Pengalaman Jalan-Jalan Naik Kereta Api Pangrango dari Stasiun Bogor Paledang

    Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

    1. Suara Misterius di Masa Kecil Tahun 90-an

    Waktu saya masih kecil di tahun 90-an ada suara misterius yang bikin saya penasaran.

    Saya mendengar suara itu di sore hari setiap saya menginap di rumah kakek-nenek saya di Kecamatan Parungkuda Sukabumi.

    Suara itu adalah suara kereta api rute Bogor-Sukabumi yang relnya berada tak jauh dari rumah kakek-nenek.

    Saya bilang suara misterius nan bikin penasaran karena keluarga saya selalu pergi ke rumah kakek-nenek dari pihak ibu saya ini menggunakan bis atau mobil.

    Jadi saya penasaran bagaimana rasanya naik kereta api ke arah Sukabumi. Saat itu saya bukannya belum pernah naik kereta api, keluarga saya hampir selalu naik kereta api kalau kami mudik ke rumah kakek-nenek dari pihak ayah di Pekalongan.

    Lagi pula meski relnya cukup dekat rumah kakek-nenek, saya belum pernah melihat penampakan kereta tersebut lewat karena waktu lewatnya yang kurang pas. Selalunya kereta tersebut lewat saat saya lagi ada di dalam rumah.

    Rasanya ingin sekali mencoba naik kereta api dari Bogor ke Sukabumi.

    2. Naik KA Pangrango ke Acara Samenan

    Nah, alhamdulillah, ternyata rasa penasaran saya terjawab ketika bertahun kemudian, tepatnya di Juni 2022 akhirnya saya berkesempatan naik kereta api KA Pangrango rute Bogor-Sukabumi.

    Jadi saya, istri, dan anak saya ada acara samenan di sebuah madrasah di Kec. Parungkuda. Samenan adalah acara tradisi wisuda dan perpisahan kelas 6 di beberapa daerah di Jawa Barat. Di acara tersebut biasanya ada beberapa kegiatan seperti pentas seni, pawai, lomba, dan pembagian penghargaan kepada siswa-siswi.

    Keberadaan saya di acara tersebut untuk meramaikan serta mendampingi ibu dan kakak saya yang sudah terlebih dahulu tiba di lokasi untuk membagikan hadiah.

    Ini kesempatan emas buat naik kereta api ke arah Sukabumi!

    Kereta api yang saya naiki adalah Kereta Api KA Pangrango rute Bogor Paledang-Sukabumi.

    Tulisan ini adalah review perjalanan saya menggunakan KA Pangrango tersebut.

    3. Apa, sih, Bedanya Stasiun Bogor dengan Stasiun Bogor Paledang?

    Nah, mungkin ada beberapa pembaca tulisan ini yang bertanya-tanya, kenapa saya naik kereta api KA Pangrango dari Stasiun Bogor Paledang, kenapa bukan dari Stasiun Bogor saja?

    Jadi begini, di Bogor ada 2 stasiun yang saling berdekatan dan hanya terpisah jarak 300 meter, yaitu Stasiun Bogor dan Stasiun Bogor Paledang.

    Klik di sini untuk menuju Google Maps Stasiun Bogor

    Klik di sini untuk menuju Google Maps Stasiun Bogor Paledang

    Gambar tangkapan layar Google Maps yang memperlihatkan di Bogor ada 2 stasiun yang saling berdekatan dan hanya terpisah jarak 300 meter, yaitu Stasiun Bogor dan Stasiun Bogor Paledang.
    Sumber: tangkapan foto Google Maps, Agustus 2022.

    Stasiun Bogor sejauh mata memandang tampak lebih luas dan ramai serta lebih banyak pilihan kuliner dan toko oleh-oleh daripada Stasiun Paledang. Selain itu di sebelah Stasiun Bogor ada Alun-Alun Kota Bogor yang cukup menarik untuk dikunjungi.

    Berbeda dengan Stasiun Bogor yang luas dan ramai, Stasiun Paledang relatif lebih sempit dan sepi.

    Sebelumnya, stasiun Bogor hanya melayani penumpang yang ingin naik kereta KRL Commuterline saja dan tidak melayani kereta jarak jauh. Penumpang yang ingin naik KA Pangrango hanya bisa naik dari Stasiun Paledang Bogor.

    Penumpang yang ingin menyambung perjalanan dari KRL Commuterline ke KA Pangrango mesti berjalan kaki pindah stasiun menempuh jembatan penyeberangan.

    Di peta sebenarnya hanya berjarak 300 meter saja, tetapi ketika kita melakukannya dengan membawa tas atau koper serta membawa anak kecil maka perjalanan tersebut jadi terasa lebih challenging, lebih menantang.

    Perpindahan dari satu stasiun ke stasiun lainnya ini menjadi masalah tersendiri.

    Tapi.. itu dulu, karena sekarang ada perubahan yang menggembirakan.

    Mulai 1 Juni 2022, penumpang yang ingin naik KA Pangrango bisa naik kereta tersebut dari Stasiun Bogor, yang sayangnya informasi itu baru saya peroleh setelah saya sudah terlanjur memesan tiket lewat aplikasi online.

    Saya bertanya kepada petugas tiket di Stasiun Paledang apakah saya bisa naik kereta api dari Stasiun Bogor saja. Dengan harapan saya dan keluarga bisa main ke alun-alun Bogor terlebih dahulu. Petugas tiket menjawab, tidak bisa, karena di pemesanan online saya telah memilih Stasiun Paledang.

    Apakah saya ingin naik dari Stasiun Bogor ataukah dari Stasiun Paledang, saya semestinya sudah memilihnya sejak awal di aplikasi online. Pilihan tersebut tidak bisa diubah ketika tiket sudah terbit.

    4. Stasiun Bogor Paledang: Ada Mushola dan Toilet yang Nyaman!

    Oke, inilah tampilan Stasiun Bogor Paledang:

    Gambar suasana siang di Stasiun Bogor Paledang.
    Suasana Stasiun Bogor Paledang.
    Gambar gerbang masuk peron Stasiun Bogor Paledang.
    Para penumpang bersiap-siap naik kereta.

    Saat tiba di Stasiun Bogor Paledang, saya dan istri belum sholat Zuhur.

    Wah, bagaimana ya, pikir saya, semoga ada tempat sholat yang nyaman…

    Wow, jangan kuatir, ternyata di stasiun ini ada mushola. Kita hanya perlu berjalan kaki sekitar 10-20 meter saja menuju mushola di belakang stasiun.

    Ini penampakan area musholanya:

    Mushola Stasiun Bogor Paledang.
    Gambar yang memperlihatkan jika jalan kaki ke arah belakang Stasiun Bogor Paledang, ada mushola.
    Mushola Stasiun Bogor Paledang.
    Gambar toilet pria dan wanita ada di Stasiun Bogor Paledang.

    Wastafelnya bersih, demikian juga dengan tempat wudhu dan toiletnya.

    Gambar toilet Stasiun Bogor Paledang.
    Gambar tempat wudhu dan toilet Stasiun Bogor Paledang.

    Selain tempat wudhu di dalam area toilet ada juga tempat wudhu di luarnya.

    Mushola Stasiun Bogor Paledang.

    Suasana musholanya seperti ini, nyaman, lho:

    Gambar tempat shalat dan sajadah di mushola Stasiun Bogor Paledang.

    Setelah selesai sholat dan urusan toilet, kami pun masuk ke area peron.

    Kereta api KA Pangrango sebenarnya barusan sudah lewat stasiun ini akan tetapi penumpang belum diperbolehkan naik.

    Kereta tersebut akan berjalan terlebih dulu ke arah Stasiun Bogor.

    Kemudian dari Stasiun Bogor kereta balik lagi ke arah Stasiun Bogor Paledang untuk mengangkut penumpang.

    Gambar calon penumpang menunggu KA Pangrango di Stasiun Bogor Paledang.
    Gambar seorang calon penumpang KA Pangrango di Stasiun Bogor Paledang yang membawa koper.
    Gambar kaos Islami anak saya yang bertulisan let's sholat. Yuk jangan lupa tunaikan sholat dan berdoa sebelum perjalanan.
    Kata kaos anak saya, “let’s sholat“. Yuk jangan lupa tunaikan sholat dan berdoa sebelum perjalanan.

    5. Menjawab Penasaran Masa Kecil: Naik KA Pangrango

    Kereta sudah tiba, ini videonya, ada view pemandangannya dari jendelanya juga, lho:

    KA Pangrango memiliki kelas Executive dan kelas Economy. Saya memilih kelas Executive.

    Ini foto-foto di dalam KA Pangrango kelas Executive:

    Gambar interior KA Pangrango kelas Executive.

    Coba lihat foto di atas. Ini buat yang belum tahu saja ya, jadi bangku kereta api sebenarnya bisa diputar, lho.

    Caranya, cari pedal di bawah bangku tersebut, kemudian diinjak dan putarlah bangku tersebut searah jarum jam.

    Ingat ya, searah jarum jam, jangan sebaliknya karena tidak akan bisa jadinya.

    Ini bangku saya yang sudah diputar agar saya bisa duduk berhadapan dengan istri dan anak saya.

    Gambar suasana nyaman di KA Pangrango kelas Executive.
    Gambar pemandangan rumah-rumah warga ada jemuran warna-warni di luar jendela KA Pangrango.
    Pemandangan di luar jendela.
    Gambar pemandangan rumah-rumah warga di luar jendela KA Pangrango.

    Karena acaranya berlangsung di Kec. Parungkuda maka saya, istri, dan anak saya turun di Stasiun Parungkuda dengan jarak tempuh sekitar 40 km dan waktu tempuh sekitar 84 menit atau hampir satu jam setengah (berangkat dari Stasiun Bogor Paledang pukul 14:30 WIB, tiba di Stasiun Parungkuda 15:54 WIB).

    Sedangkan jika saja saya turun di Stasiun Sukabumi maka saya akan menempuh jarak sekitar 65 km dalam waktu sekitar 120 menit alias 2 jam.

    6. Info Penting: Ukuran Stasiun Tujuan yang Kecil, Ada Gerbong yang Tidak Kebagian Peron

    Sebagaimana telah saya sampaikan, saya turun di Stasiun Parungkuda.

    Nah, ada informasi penting nih, jadi stasiun-stasiun yang dilalui oleh KA Pangrango adalah stasiun yang ukurannya relatif lebih kecil kalau dibandingkan dengan stasiun-stasiun rute Jakarta-Jawa Timur.

    Konsekuensi ukuran stasiun yang kecil tadi, sebagian gerbong akan tidak kebagian peron. Maka penumpang kereta perlu berjalan ke gerbong yang kebagian peron jika ingin turun di stasiun-stasiun yang ukurannya kecil tersebut.

    Dengarkan saja pengumuman dari masinis atau petugas kereta, nanti mereka akan memberi tahu ke gerbong mana kita perlu berpindah.

    Saat saya turun di Stasiun Parungkuda, saya berjalan beberapa gerbong ke arah tengah (tempat duduk saya ada di gerbong paling depan).

    Pas turun, kami disambut hujan deras.

    Wah, bagaimana ya, karena saya akan turun sambil menggendong anak saya dan kereta akan berhenti di peron yang tidak ada atapnya.

    Alhamdulillah, ternyata petugas stasiun sigap membantu memayungi saya yang menggendong anak saya turun dari kereta ke area stasiun yang ada atapnya.

    Demikian cerita perjalanan saya, istri, dan anak saya naik KA Pangrango. Secara umum bisa saya bilang: recommended deh!

    Oh, iya, tulisan ini merupakan review yang didasari pengalaman saya di bulan Juni 2022, maka informasi yang ada di sini sangat mungkin berubah seiring berjalannya waktu. Jadi buat yang ingin naik KA Pangrango mohon mencari-cari informasi yang terbaru ya!

    Apa Anda pernah naik KA Pangrango?

    Iqbal – diakhir.blog

  • Ide Permainan untuk Anak di Taman Pendidikan Al-Qur’an: Berburu Harta Karun

    Ide Permainan untuk Anak di Taman Pendidikan Al-Qur’an: Berburu Harta Karun

    Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

    Bagi Anda yang sedang mencari inspirasi atau ide permainan untuk mengajar TPA atau Taman Pendidikan Al-Qur’an (bisa juga disingkat TPQ), mungkin video yang disajikan dalam artikel ini bisa membantu.

    Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi inspirasi atau ide permainan (games) yang bisa dimainkan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ).

    Permainan itu adalah “berburu harta karun” yang bisa kita lihat di video di bawah ini.

    Ide permainan TPQ/TPA: mencari harta karun

    Video tersebut saya rekam di tahun 2014 silam saat saya berkesempatan menjadi pengajar di Children Class, yaitu Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) di Masjid As-Salam Hiroshima, Jepang.

    Masjid As-Salam yang juga dikenal dengan nama Hiroshima Islamic Cultural Center (HICC) memiliki kelas untuk anak-anak komunitas muslim yang tinggal di Hiroshima.

    Meski untuk umum, biasanya kebanyakan murid berasal dari Indonesia.

    Pada masa saya mengajar murid-muridnya mayoritas dari Indonesia, kemudian ada beberapa anak Malaysia, dan Mesir.

    Nah, terkait video ini, saya dan pak Ustadz Gilig (pengajar asal Indonesia yang ada di video ini) menyembunyikan beberapa lembar kertas, tersebar di dalam masjid.

    Apa saja yang ditulis di kertas itu?

    Bisa apa saja. Bisa huruf hijaiyah, nama-nama Sahabat Nabi, nama-nama Nabi, rukun Islam, rukun Iman, dan sebagainya.

    Selanjutnya anak-anak diminta mencarinya.

    Saya pikir ini game yang sangat menarik, bukan?

    Hmm.. karena menulis artikel ini saya jadi pengen menulis kenangan saya bersama Masjid As-Salam Hiroshima di blog ini. Juga cerita pengalaman saya saat menjadi staf di sebuah SD di Jepang.

    Lain waktu saya akan menulisnya, insya Allah.

    Iqbal – diakhir.blog

    Featured Image: Pexels.com / Pavel Danilyuk

  • Bahkan Nabi Yaqub pun Menangis

    Bahkan Nabi Yaqub pun Menangis

    Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

    Apa kabar Anda hari ini?

    Bagaimana kabar istri / suami / anak / orang tua / keluarga / pendidikan / kesehatan / pekerjaan / usaha / jualan / apa pun yang penting bagi Anda hari ini?

    Saya menemukan sebuah video yang mungkin sedang Anda butuhkan hari ini.

    Atau malah mungkin inilah video yang paling Anda butuhkan hari ini.

    Video di Youtube yang berjudul It’s Okay to be Sad (Tidak Apa-Apa Bersedih)” oleh Ustadz Nouman Ali Khan yang dipublikasikan oleh Bayyinah Institute.

    Ini videonya:

    Dalam video tersebut, Ustadz Nouman Ali Khan mengisahkan dialog antara Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam dengan anak-anaknya.

    Dialog tersebut terjadi setelah peristiwa dibuangnya Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya tanpa sepengetahuan Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam.

    Saat itu beliau terus menerus bersedih dan bahkan menangis hingga matanya menjadi buta.

    Kemudian anak-anaknya bertanya, apakah engkau akan terus-menerus bersedih? Terus-menerus menangis hingga engkau sakit?

    Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala abadikan dialog tersebut dalam Al Qur’an Surat Yusuf ayat 85-86:

    Mereka berkata, “Demi Allah, engkau tidak henti-hentinya mengingat Yusuf, sehingga engkau (mengidap) penyakit berat atau engkau termasuk orang-orang yang akan binasa.” (Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 85)

    Kemudian Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam menjawab dengan sebuah perkataan yang menggugah:

    Dia (Yakub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-Qur’an Surat Yusuf ayat 86)

    Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam menjawab, bahwa beliau memang bersedih tetapi beliau mengadukan seluruh kesusahannya dan kesedihannya HANYA kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Ini adalah kalimat yang powerful.

    Ada dua hal penting yang digarisbawahi oleh Ustadz Nouman Ali Khan dari dialog di dalam ayat-ayat tersebut:

    1. Tidak Ada Siapa pun yang Paling Mengerti Anda selain Allah

    Ustadz Nouman Ali Khan mengatakan bahwa dalam hidup ini manusia kerap kali ketika bersedih ingin mengadukannya kepada sesama manusia.

    Terkadang beliau juga menerima pertanyaan dari orang-orang atau curahan hati tentang masalah yang dialami mereka.

    Tetapi faktanya, tak ada seorang pun yang benar-benar merasakan apa yang dirasakan orang lain.

    Kesedihan Anda, saya tidak bisa benar-benar merasakannya. Pun sebaliknya kesedihan saya, tidak pula benar-benar dapat Anda rasakan.

    Yang benar-benar paham tentang Anda hanyalah Allah.

    Tidak akan ada yang mengerti Anda benar-benar, bahkan teman baik Anda, your best friends, tidak akan ada yang benar-benar memahami Anda.

    Tak ada yang benar-benar bisa bersimpati kepada Anda dengan sebenar-benarnya simpati.

    Yang bisa memahami Anda dengan sungguh-sungguh hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Ini adalah keyakinan yang sangat penting: meyakini bahwa tak ada siapa pun yang benar-benar memahami Anda selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    2. Tidak Ada yang Salah dengan Bersedih dan Menangis, sebab Allah Menciptakan Manusia yang Memiliki Hati

    Kisah Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam memperlihatkan bahwa menangis adalah perbuatan manusiawi.

    Hanya saja menangis dan mengadukan kesusahan tersebut mesti diarahkan atau disampaikan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

    Allah tidak melarang hambanya untuk menangis.

    Bahkan Nabi Yaqub ‘Alaihis Salam yang merupakan seorang Nabi pun juga menangis, maka apalagi kita yang hanyalah manusia biasa?

    Allah tidak menciptakan manusia sebagai robot, Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang memiliki hati, memiliki emosi.

    Allah oke jika Anda menangis kepada Nya.

    Allah oke jika Anda mengadukan kesusahan dan kesedihan kepada Nya.

    Semoga video tersebut dan tulisan ini bermanfaat untuk saya dan Anda, kita semua.

    Iqbal – diakhir.blog

    Featured Image: Pixabay.com / sdafjwwj

  • Sekilas Info Indonesia Halal Industry Awards 2021

    Sekilas Info Indonesia Halal Industry Awards 2021

    Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

    Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

    Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010 Badan Pusat Statistik (BPS) yang diakses melalui website BPS pada 27 Februari 2022, tercatat jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam sebanyak 207 juta jiwa atau 87% dari total jumlah penduduk beragama di Indonesia yang tercatat di BPS (yaitu 237 juta jiwa).

    Sedangkan menurut data Kementerian Agama yang diakses melalui website Kementerian Agama pada 27 Februari 2022, tercatat sebanyak 231 juta orang penduduk Indonesia yang beragama Islam atau 87% dari total jumlah penduduk beragama di Indonesia yang tercatat di Kementerian Agama (yaitu 266 juta jiwa).

    Dengan jumlah penduduk muslim yang besar tersebut tentu menjadi wajar jika diharapkan industri halal dapat berkembang di Indonesia dan kedepannya Indonesia dapat menjadi produsen produk halal yang mampu bersaing di kancah global.

    Nah, baru-baru ini saya mengikuti acara Kick Off Indonesia Halal Industry Awards 2021″ yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian pada tanggal 22 September 2021 melalui Zoom virtual conference.

    Selain melalui Zoom, acara tersebut juga terdokumentasikan di video Youtube berikut:

    Klik sini untuk menuju video

    Ini sebuah kegiatan yang menarik untuk diikuti oleh siapa saja yang memiliki perhatian atau minat terhadap pengembangan industri halal di Indonesia.

    Dalam kesempatan ini saya menyajikan ringkasan acara kick off tersebut.

    1. IHIA (dan Kaitannya dengan Kitab Al-Ihya atau Ihya Ulumuddin)

    Salah satu upaya untuk pengembangan industri halal di Indonesia adalah adanya penghargaan “Indonesia Halal Industry Award 2021” atau disingkat IHIA 2021 dan IHYA 2021.

    Pada video Youtube rekaman peluncuran (launching) penghargaan ini, tertulis IHIA, sedangkan untuk selanjutnya penghargaan ini disebut IHYA.

    Penamaan IHIA (dibaca Ihya) sendiri terinspirasi dari kitab Al-Ihya atau Ihya Ulumuddin, yang merupakan karya monumental Imam Al-Ghazali.

    Secara bahasa Ihya’ Ulumuddin berarti menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama.

    Wah, menurut saya ini ide yang luar biasa.

    Mengaitkan semangat pengembangan industri halal yang diharapkan membawa kerberkahan karena menghidupkan salah satu ilmu agama yaitu tentang halal dengan nama salah satu kitab khazanah umat Islam yang sangat populer tersebut.

    IHIA merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada individu maupun pelaku industri nasional yang berperan aktif terhadap pengembangan industri halal nasional.

    Tahun 2021 merupakan tahun perdana penyelenggaraan IHIA yang ditandai dengan kick off yang diluncurkan pada tanggal 22 September 2021.

    Penghargaan IHIA rencananya akan diberikan oleh Presiden Republik Indonesia pada akhir tahun 2021.

    2. Delapan Kategori yang Diperlombakan

    Ada 8 kategori yang diperlombakan dalam Indonesia Halal Industry Awards 2021 ini.

    Bagi Anda pembaca blog ini yang punya perhatian atau concern terhadap industri halal bisa mempelajari apa saja kategori yang diperlombakan ini.

    Siapa tahu Anda maupun organisasi, lembaga, dan perusahaan industri tempat Anda beraktivitas di dalamnya berminat untuk ikut serta.

    Gambar yang memperlihatkan 8 kategori yang diperlombakan dalam Indonesia Halal Industry Awards 2021
    Source: “Kick Off Indonesia Halal Industry Awards 2021″

    (1) Best Halal Innovation

    Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada individu, kelompok, lembaga, atau perusahaan industri yang melakukan inovasi di bidang halal, terutama terhadap substitusi bahan baku dan bahan penolong yang bersifat syubhat atau haram.

    Ada 5 subkategori pada kategori ini, yaitu:

    1. Individual Achievement on Halal Innovation
    2. Corporate Achievement on Halal Innovation
    3. Government Organization Achievement on Halal Innovation
    4. Academic Achievement on Halal Innovation
    5. Community Achievement on Halal Innovation

    (2) Best Social Impact Initiative

    Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada kelompok dan perusahaan yang berperan besar dalam pengembangan industri halal lokal/daerah/nasional dengan mengalokasikan secara khusus penggunaan dana Corporate Social Responsibility (CSR).

    Ada 3 subkategori pada kategori ini, yaitu:

    1. Community Initiative
    2. Academic Initiative
    3. Corporate Initiative

    Untuk subkategori akademisi, penghargaan diberikan kepada universitas atau insititusi pendidikan lainnya yang menjalankan pemberdayaan industri halal sebagai bagian Program Pengabdian pada Masyarakat.

    (3) Best Halal Supply Chain

    Penghargaan pada kategori ini diberikan kepada perusahaan industri yang secara konsisten mampu memastikan kualitas bahan baku dan bahan penolong yang digunakan berasal dari sumber-sumber yang halal, thoyyib, dan mampu tertelusur.

    (4) Best Small Enterprise

    Penghargaan pada kategori ini diberikan kepada perusahaan industri kategori kecil yang secara konsisten menjalankan prinsip-prinsip halal dalam menjalankan produksinya.

    Perusahaan juga mampu memberdayakan lingkungan dan menggerakkan ekonomi lokal.

    Ada 3 subkategori pada kategori ini, yaitu:

    1. Best Halal Food and Beverage SME
    2. Best Modest Fashion SME
    3. Best Cosmetics and Pharmacy SME

    (5) Best Halal Industrial Estate

    Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada Kawasan Industri yang menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan Kawasan Industri Halal sebagaimana dipersyaratkan dalam Permenperin 17 tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan Dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal.

    Ada 2 subkategori pada kategori ini, yaitu:

    1. Best Halal Industrial Estate Planning
    2. Best Halal Industrial Estate Management

    (6) Best Export Expansion

    Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada perusahaan yang mempunyai kinerja ekspor produk halal terbaik dan juga dibuktikan dengan banyaknya kantor/pabrik/perwakilan yang dimiliki di luar negeri.

    (7) Best Halal Financial Support

    Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada lembaga keuangan yang memberikan dukungan yang berkelanjutan terhadap pengembangan industri halal.

    (8) Best of the Best

    Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada perusahaan industri yang mempunyai overall kinerja terbaik dalam industri halal.

    3. Dewan Juri dan Dewan Pertimbangan

    Peraih penghargaan IHYA ditentukan oleh para dewan juri dan dewan pertimbangan yang berasal dari:

    • Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS)
    • Kementerian Perindustrian
    • Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
    • Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas)
    • Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
    • Bank Indonesia
    • Majelis Ulama Indonesia
    • Halal Institute
    • Dewan Masjid Indonesia
    • Insitut Teknologi Bandung
    • Universitas Diponegoro
    • KADIN Indonesia.

    4. Detail Persyaratan, Alur Penilaian, dan Informasi Lebih Lanjut

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai persyaratan, alur penilaian, dan lain-lainnya silakan mengunjungi website resmi penghargaan ini di halal.kemenperin.go.id/awards.

    5. (UPDATE) Siapa Peraih Penghargaan IHIA 2021?

    Pada 17 Desember 2021 lalu, telah diumumkan pemenang penghargaan IHIA 2021 dengan disaksikan oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin di Jakarta.

    Pemenang penghargaan tersebut yaitu:

    1. Best Halal Innovation

    • Individual Achievement on Halal Innovation : Arif Nur Ikhsan yang mengembangkan metode analisis kehalalan emulsi minyak dengan metode spektroskopi inframerah yang dikombinasikan dengan kemometrika.
    • Corporate Achievement on Halal Innovation : PT Ajinomoto Indonesia yang berhasil mengembangkan produk saus oriental berbahan baku lokal, menggantikan produk sejenis di pasaran yang mempunyai kandungan arak atau bahan lain yang mengandung alkohol.
    • Government Organization Achievement on Halal Innovation : Balai Besar Keramik yang mengembangkan komposit bone ash berbasis bahan baku kapur alam untuk aplikasi pada industri keramik dan industri medis (implant tulang dan gigi), yang berpotensi menggantikan bone ash dari babi.
    • Academic Achievement on Halal Innovation : Islamic Fashion Institute yang mengembangkan sekolah desain busana muslim pertama di Indonesia dengan kurikulum berdasarkan SKKNI dan fokus pada kaidah-kaidah berbusana dalam Islam.
    • Community Achievement on Halal Innovation : Tim Sensor Kehalalan yang berhasil mengembangkan sensor kehalalan berbasis SERS (Surface Enhanced Raman Spectroscopy) yang dapat membedakan jenis-jenis lemak hewan.

    2. Best Social Impact Initiative

    • Community Initiative : Teman Halal yang giat melakukan literasi terkait dengan halal lifestyle dengan target utama generasi muda.
    • Corporate Initiative : PT Paragon Technology and Innovation yang memiliki program-program untuk mewujudkan kebermanfaatan perusahaan untuk pemberdayaan ekonomi.

    3. Best Halal Supply Chain : PT Garuda Food Putra Putri Jaya yang memastikan jaminan halal dalam rantai pasoknya.

    4. Best Small Enterprise :

    • Best Halal Food and Beverage SME : CV Yumeda Pangan Sejahtera.
    • Best Modest Fashion SME : PT Soka Cipta Niaga.
    • Best Cosmetics and Pharmacy SME : PT Naturindo Fresh.

    5. Best Halal Industrial Estate : PT Makmur Berkah Amanda Tbk yang fokus pada pengembangan kawasan industri halal bagi IKM. Saat ini, Halal Industrial Park Sidoarjo yang dikelola perusahaan tersebut menampung lebih kurang 35 tenant IKM halal, serta memberikan fasilitasi pengembangan IKM halal.

    6. Best Export Expansion : PT Darya-Varia Laboratoria Tbk yang mampu mengekspor Rp351 Miliar produk halal di tahun 2020, meningkat 139% dibanding tahun sebelumnya.

    7. Best Halal Financial Support : Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai program utama memberdayakan industri halal melalui fasilitasi sertifikat halal kepada IKM.

    8. Best of the Best : PT Paragon Technology and Innovation yang mengembangkan dua platform, yaitu Open Research and Innovation dan Innovation Library. Kedua platform tersebut menunjukkan transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan industri kosmetif halal inovatif.

    6. Download Materi Paparan Kick Off IHIA 2021

    Nah, bagi pengunjung blog ini yang ingin memperoleh materi paparan pada acara kick off tersebut, silakan tulis komentar ya.

    Nanti akan saya kirimkan ke alamat email yang tertulis di dalam formulir komentar (alamat email tidak akan ditampilkan).

    Iqbal – diakhir.blog

    Featured Image: Pexels.com / Jason Villanueva.