4 Buku untuk Dibaca di Ramadhan Kali Ini

Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

Awal Ramadhan yang Tidak Sesuai Rencana

Waktu saya kuliah di Jepang tahun 2014 silam, saya pernah menjadi perwakilan komunitas Islam Indonesia di kepanitiaan buka puasa di masjid As Salam Hiroshima.

Saya dan para perwakilan negara-negara lain yaitu negara-negara Arab, Afghanistan, Bangladesh, Malaysia, dan beberapa negara lainnya, merancang acara buka puasa bersama yang akan diselenggarakan setiap hari sepanjang bulan Ramadhan di masjid.

Kami sudah rapat sejak beberapa pekan sebelumnya. Juga menata meja-kursi yang dibeli untuk tempat jamaah berbuka puasa. Serta kerja bakti membersihkan ruangan-ruangan masjid. Juga berbelanja bahan makanan.

Saya sangat antusias menyambut Ramadhan.

Saya akan menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya, sesuai rencana. Semua akan berjalan lancar, pikir saya.

Namun apa yang terjadi.. ternyata di malam pertama Ramadhan saat itu saya malah jatuh sakit! Saya pun jadi tidak bisa mengikuti shalat tarawih malam pertama.

Saya malah meringkuk di apato (apartemen), berselimut, dan minum obat flu.

Sejujurnya ada rasa kecewa saat itu. Saya merasa sudah jauh-jauh hari menyiapkan berbagai hal, hanya untuk sakit di hari pertama Ramadhan.

Saat itu saya merasa down.

Tidak lama sih, karena saya segera tersadar, sakit itu, kan, pemberian Allah. Allah yang telah memutuskan agar saya berhenti sejenak dan beristirahat, maka tugas saya adalah menerima dan berusaha untuk sembuh agar bisa beraktivitas kembali.

Hal semacam itu terjadi lagi di tahun 2017, ketika di malam pertama Ramadhan saya terkena macet di jalan, sehingga sejak malam pertama Ramadhan itu target “selalu tarawih berjamaah di masjid sepanjang Ramadhan” sudah tidak terpenuhi.

Skip ke beberapa tahun selanjutnya. Yaitu awal 2020, pandemi Covid-19 hadir menyapa dunia.

Saat itu saya sangat-sangat berharap pandemi segera berakhir sebelum Ramadhan 2020.

Ternyata apa yang terjadi.. pandemi terus berlanjut dan masjid-masjid menghentikan aktivitas berjamaahnya untuk sementara waktu.

Keinginan tarawih berjamaah di masjid dan itikaf 10 hari terakhir pun kandas, karena masjid-masjid meniadakan tarawih berjamaah dan itikaf.

Pandemi terus berlangsung hingga di Ramadhan tahun 2021 pun masih ada pembatasan-pembatasan.

Maka saat itu saya jadi berkeinginan menyusun amalan esensial yang insya Allah akan bisa saya lakukan dalam kondisi apa pun.

Resolusi Ramadhan yang Insya Allah Bisa Dilakukan Kapan Saja, di Mana Saja

Tarawih, sholat dhuha, sholat berjamaah di masjid, bahkan puasa Ramadhan itu sendiri, tidak bisa saya lakukan ketika saya sakit, atau mendapat musibah semisal rumah kebanjiran, atau ketika saya dalam perjalanan pulang kampung, atau ketika saya terjebak macet di jalan.

Sehingga mesti ada amalan yang insya Allah bisa saya kerjakan kapan saja, di mana saja, dalam kondisi apa pun.

Maka tahun 2022 yang lalu saya pun menyusun resolusi Ramadhan dan mencatatnya di dalam blog ini dengan judul: “Ide Resolusi Ramadhan: 7 Amalan Esensial”

Tahun 2023 lalu saya juga tetap menjalankan resolusi yang sama, dengan menambahkan sedikit update.

Menyusun resolusi semacam ini membantu saya untuk mengingat beberapa amalan yang menjadi fokus saya.

Buku yang akan Menjadi Pendamping Ramadhan Kali Ini

Nah, pada Ramadhan 1445 Hijriah atau Ramadhan 2024 ini, saya kembali menjadikan resolusi tersebut sebagai resolusi yang akan saya jalankan. Hanya saja kali ini ditambah dengan aktivitas pendukung resolusi yang telah saya buat, yaitu: membaca buku.

Saya telah memilih 4 buah buku untuk dibaca saat Ramadhan kali ini.

Ya, hanya 4 buku ini saja, yang insya Allah akan menjadi fokus utama untuk saya baca di Ramadhan tahun 2024 ini.

Mengingat pentingnya buku-buku ini, maka insya Allah saya juga akan menjadikan buku-buku tersebut sebagai buku-buku yang menyertai saya untuk seterusnya.

Buku tersebut yaitu:

1. Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 9 (Juz 28-30) oleh tim ahli tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri dan diterbitkan oleh Pustaka Ibnu Katsir (cetakan tahun 2006).

Buku Shahih Tafsir Ibnu Katsir jilid ke-9 ini cocok buat yang ingin menghafal, menguatkan hafalan, serta tadabbur Juz Amma atau juz 30 selama bulan Ramadhan.

2. Meneladani Shalat dan Wudhu Nabi yang ditulis oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin dan diterbitkan oleh Pustaka Ibnu Umar.

Ini adalah sebuah buku kecil berisi panduan shalat, wudhu, dan hal-hal terkait dengannya.

Tentu saja buku ini bukan satu-satunya buku panduan tentang shalat, itu sudah jelas. Tapi ukuran buku ini yang kecil, ringan, serta mudah di bawa kemana-mana ini, bisa menjadi pegangan esensial sepanjang bulan Ramadhan.

3. Fikih Istighfar yang ditulis oleh Syaikh Ismail Al-Muqaddam dan diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar (cetakan tahun 2015).

Buku ini sangat penting atau esensial. Saya belum menulis reviewnya di blog ini, namun secara esensi sudah tertuang pada tulisan yang saya tulis berjudul “Istighfar sebagai Jalan Meraih Pertolongan Allah, Penyempurna Kekurangan Amalan, dan Pencegah Azab”.

4. Jangan Mati sebelum Berprasangka Baik kepada Allah yang ditulis oleh Muhamad Yasir, Lc. dan diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar (cetakan tahun 2023).

Buku ini semua isinya bagus! Tiap halamannya mengesankan! Saya ingin belajar menjadi orang yang berprasangka baik kepada Allah.

Bukan Hanya di Bulan Ramadhan

Ketiga buku tersebut memiliki muatan ilmu yang merupakan pelajaran seumur hidup tentunya, bukan hanya untuk di bulan Ramadhan saja.

Nah, itulah 4 buku yang akan menjadi bacaan utama saya di bulan Ramadhan 2024 ini.

Apakah Anda punya buku yang akan Anda baca di Ramadhan kali ini?

Iqbal – diakhir.blog

Featured Image: Pexels.com / PNW Production

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *