Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.
Pada kesempatan ini saya ingin menyajikan review jalan-jalan ke Kawasan Terpadu Wisata Edukasi Satriamandala di Jakarta yang saya lakukan pada bulan Mei tahun 2022 lalu.
1. Kunjungan Keempat
Awal mula saya mengetahui adanya tempat wisata edukasi Satriamandala ini adalah saat saya dan kakak saya mau mengantar adik kami mengikuti tes CPNS di gedung LIPI tahun 2011 silam.
Saat mempelajari lokasi gedung LIPI di Google Maps, kami menemukan ada tempat wisata edukasi bernama Museum Satriamandala yang bertempat di Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 14 Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Klik di sini untuk menuju Google Maps Museum Satriamandala
Jarak dari Gedung LIPI ke Museum Satriamandala hanya 500 meter atau 7 menit berjalan kaki.

Maka di hari ujian CPNS, sementara adik saya ikut tes tersebut, saya dan kakak berkunjung ke museum tersebut.
Kunjungan tersebut menjadi kunjungan yang pertama.
Kunjungan kedua saya lakukan di tahun 2015.
Ceritanya waktu itu ada tamu dari Jepang yang berlibur ke Indonesia. Namanya Shintaku-san. Beliau adalah keluarga homestay saya saat dulu saya kuliah di Jepang.
Waktu kuliah di Jepang, saya 2 kali menginap di rumahnya dalam rangka mengikuti program homestay untuk mahasiswa asing untuk mengenal budaya Jepang langsung dari rumah penduduk lokal.
Rumah Shintaku-san sering dikunjungi mahasiswa asing dari berbagai negara.
Beliau dan keluarganya adalah orang-orang yang ramah. Sebagai tamu mereka, kami dilayani dengan baik di rumahnya. Diajak jalan-jalan dan ditraktir makan.
Maka ketika Shintaku-san berkunjung ke Indonesia, bisa dipastikan ada beberapa orang yang akan menyambutnya dan mengajaknya menginap di rumah mereka sebagai gantian atau balasan kebaikan beliau selama di Jepang.
Pada kunjungan beliau tersebut tempat tinggal saya di Bekasi adalah yang pertama kali dikunjunginya.
Langsung saya ajak ke rumah setelah beliau tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta.
Keesokan harinya saya ajak beliau jalan-jalan ke Museum Satriamandala di Jakarta.

Beliau tampak senang saat diajak berkunjung ke museum tersebut karena negara Indonesia dan Jepang yang memiliki keterkaitan sejarah di masa lalu.
Terlebih lagi, beliau adalah orang asli Hiroshima, sebuah prefektur atau daerah yang pernah terdampak sangat parah akibat ledakan bom atom.
Sekarang di Hiroshima ada Taman Monumen Perdamaian Hiroshima (Hiroshima Peace Memorial Park) yang membawa pesan perdamaian dunia dan harapan agar perdamaian dapat terus terwujud di bumi ini.
Kunjungan ketiga, juga saya lakukan di tahun 2015.
Saya lakukan dengan mengajak seorang teman sesama alumni Hiroshima University beserta kedua anaknya yang lucu-lucu.

Setelah itu, saya tidak pernah lagi mengunjungi Museum Satriamandala.
Nah, pada bulan Mei 2022 lalu saya penasaran untuk kembali mengunjungi Museum Satriamadala untuk yang keempat kalinya.
Alasannya, beberapa waktu sebelumnya saya melihat iklan tentang adanya acara di kawasan museum tersebut. Selain itu saya juga mendapat kabar bahwa tempat wisata edukasi tersebut telah semakin berkembang dan malah sekarang ada tempat kulinernya (sebenarnya saya tidak tahu pasti apakah ini informasi baru ataukah sayanya saja yang baru tahu).
Maka saya pun memutuskan untuk kembali berkunjung ke sana.
2. Informasi di Tiket Masuk
Sepertinya ada beberapa nama untuk tempat wisata edukasi ini, karena kalau melihat di Google Maps atau artikel online lainnya ada yang tertulis Museum Satriamandala (atau Satria Mandala, dipisah spasi) ada juga yang tertulis Kawasan Terpadu Wisata Edukasi Satriamandala seperti di tiket masuknya.

Di tiket masuknya tertulis nama Wisata Edukasi Satriamandala yang di dalamnya ada Museum Perjuangan, Taman Dirgantara & Panser, Taman Soekarno, Kuniler Nusantara, dan Perpustakaan TNI.
Dalam review kunjungan yang saya lakukan ini, saya hanya berfokus pada Museum Perjuangan dan Taman Dirgantara dan Panser.
Sebagaimana terlihat pada gambar tiket di atas, harga tiket masuknya Rp5.000 pada bulan Mei 2022.
Jika Anda ingin mengunjungi museum tersebut mohon mencari informasi terbaru terlebih dahulu ya.
Tiket tersebut dapat dibeli di pos pemesanan tiket di dekat gerbang masuk.

Tiket tersebut adalah tiket untuk memasuki seluruh kawasan wisata edukasi Satriamandala, jadi meski kita tidak masuk ke dalam gedung museum, hanya main di taman di dalam kawasan, kita tetap perlu membayar tiket masuk.
3. Belajar Sejarah di Museum Satriamandala
Setelah memasuki gerbang, kita bisa berjalan kaki ke arah tengah kawasan untuk menuju gedung museum.



Di dalam museum ada diorama, koleksi barang-barang bersejarah, senjata TNI, dan beragam informasi yang memperkaya wawasan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.




Diorama di atas menggambarkan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Di depan diorama tersebut ada tulisan berbahasa Indonesia dan Inggris. Tulisan berbahasa Indonesianya bertuliskan sebagai berikut:
Tepat pukul 10.30 waktu Jawa pada jaman Jepang atau pukul 10.00 WIB, bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jalan Proklamasi), Ir. Soekarno dengan didampingi Drs. Moh. Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kemudian diteruskan dengan pengerekan Bendera Merah Putih dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Hadir dalam upacara proklamasi kemerdekaan itu antara lain sebagian dari pada anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Walikota Jakarta, dan para pemuda dan rakyat Jakarta.





Museum Satriamandala terdiri atas 2 lantai.
Saat kita masuk gedung museum pertama kali, sebenarnya kita berada di lantai kedua.
Setelah itu kita akan turun ke lantai di bawahnya yang ada koleksi persenjataan TNI.



4. Melihat Pesawat dan Panser dari Dekat
Setelah melihat-lihat koleksi museum Satriamandala, selanjutnya dari pintu keluar museum kita bisa melihat koleksi pesawat yang bisa dilihat dari dekat.
Bahkan kita bisa menyentuhnya.



Di depan setiap koleksi ada informasi mengenai kendaraan tempur yang ditampilkan.



Berjalan kaki sebentar dari area pesawat, kita bisa menemukan area koleksi panser/tank.




5. Kesimpulan: Tempat Tepat untuk Wisata sambil Belajar
Menurut saya, Kawasan Terpadu Wisata Edukasi Satriamandala atau Museum Satriamandala ini merupakan tempat yang akan disukai baik oleh pelajar, mahasiswa, dan pecinta sejarah yang ingin mempelajari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, maupun pengunjung yang ingin melihat-lihat koleksi pesawat dan panser dari jarak dekat.
Selain itu, tempat ini juga menjadi tempat kuliner yang nyaman dan seru.
Sebagai penutup, saya sampaikan bahwa review ini didasari kunjungan saya pada bulan Mei 2022.
Seiring berjalannya waktu perubahan demi perubahan dapat saja terjadi yang menyebabkan informasi di tulisan ini menjadi kurang relevan.
Oleh karena itu bagi Anda yang hendak berkunjung ke museum ini dapat mencari-cari info terbaru yang paling update terlebih dahulu.
Demikian review kunjungan ke Kawasan Terpadu Wisata Edukasi Satriamandala Jakarta ini, semoga bermanfaat.
itu masih bisa digunakan Pak? senjata-senjatanya
Itu saya belum tahu, kayanya udah ngga kali ya.
Sampai sekarang saya masih bisa merasakan kesannya saat mengunjungi museum bom atom Hiroshima, ada nuansa syahdu dan harapan. Saya pernah lihat seseorang sepuh yang melihat sambil mengusap air mata ke arah paduan suara anak-anak di tepi sungai dekat museum.