Cara Menyembuhkan Luka dengan Image Editor

Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

Seorang pemuda terjatuh dari sepeda sehingga tangannya yang terluka terasa sangat sakit.

Setelah dilakukan rontgen, seorang dokter menghampiri sang pemuda, “Anak muda, dari hasil pemeriksaan rontgen, kami melihat tulang tangan anda patah.”

Kemudian sang pemuda menerima foto rontgen tadi dan pergi ke temannya yang jago edit gambar.

Sang teman pun membantu mengedit foto rontgen tersebut, “Jangan khawatir, saya sudah melakukan editing pada hasil rontgen kamu dengan image editor terbaik, yaitu Photoshop.”

“Nah, coba lihat hasilnya. Sekarang foto rontgen kamu sudah oke, tak terlihat ada patah sama sekali.”

“Wah, terima kasih banyak, teman, sejak dulu kamu memang expert dalam hal mengedit gambar” ucap sang pemuda dengan penuh syukur.

Dia pun pergi dengan menahan sakit di tangannya.

Keesokan harinya, dia kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

Tentunya dengan tangan yang tetap terasa sakit.

Dan lama-kelamaan rasa sakit itu semakin terasa parah.

Karena jelas, sebaik apa pun software pengolah gambar, semahir apa pun orang yang mengedit gambar, yang diperbaiki hanya foto rontgen sang pemuda, bukan tangannya!

Maka judul tulisan ini “Cara Mengobati Luka dengan Image Editor sesungguhnya adalah judul yang tidak benar, karena itu tidak akan mungkin terjadi.

Nah, kisah fiktif pemuda tadi sebenarnya bisa menjadi analogi dari “pembenaran”.

Kita tentu pernah mendengar kalimat, “carilah kebenaran, bukan pembenaran”.

Maka pembenaran yang dimaksud dalam tulisan ini adalah perbuatan mencoba mencari-cari alasan, untuk menutup-nutupi kesalahan yang dilakukan sehingga yang tadinya sudah jelas-jelas salah, seakan-akan menjadi tidak salah, seakan-akan menjadi benar.

Apabila seseorang senang berbuat kezhaliman yang sudah sangat clear, sangat terang, sangat jelas, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, kemudian dia menjustifikasi perbuatan tersebut seolah-olah dia berhak melakukannya, bahwa kezhaliman demi kezhaliman yang diperbuatnya sesungguhnya tidak zhalim, malah sebenarnya merupakan kebaikan, maka sejatinya dia sedang melakukan pembenaran.

Seakan-akan dia aman dari perbuatan-perbuatannya.

Padahal suatu saat nanti dia pasti, pasti, pasti, akan menyadari bahwa upaya pembenaran yang dilakukannya teryata hanyalah usaha yang sia-sia, bagaikan mengobati luka dengan software image editor.

Iqbal – diakhir.blog

Featured Image: Pixabay.com / Lalmch

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top