Pengalaman Menyaksikan Napas Terakhir Jamaah Pengajian

Inilah Pertanyaan Terakhir sebelum Wafat Seorang Jamaah Pengajian (Video)

Hi Pembaca yang baik hati, terima kasih telah mengunjungi diakhir.blog.

Dalam sebuah acara pengajian Damai Indonesiaku bertema “Iman dan Takwa Kunci Keselamatan Hidup” di masjid dekat rumah, dalam sesi tanya-jawab, seorang bapak mendapat kesempatan bertanya kepada para penceramah, Habib Ahmad Al-Kaff dan Ustadz Yusya Hakam (menit 43:53).

Ketika tiba saatnya beliau memegang microphone dan fokus kamera mulai tertuju padanya, beliau tampak kesulitan memulai berkata-kata.

Saya yang mendengarkan pun mulai bertanya-tanya, ini beliau jadi bertanya atau tidak.

Sampai pada akhirnya beliau mulai bertanya:

“Mohon izin pak ustadz.. Pertanyaan saya sederhana saja.. Mohon jelaskan perbedaan antara Iman dan Islam. Itu saja dari saya..”

Kemudian beliau duduk kembali.

Tak lama, jamaah sedikit ramai, rupanya sang penanya tampak kesulitan bernapas!

Beliau berjalan sambil duduk menuju ke tiang masjid untuk bersandar.

Beberapa orang mulai menghampiri dan ada yang membawakan tabung oksigen.

Acara TV pun memasuki iklan, sedangkan di balik layar, suasana mulai ramai para jamaah bapak-bapak, penceramah, dan kru TV menghampiri sang bapak-bapak yang sesak napas. Ambulan sedang dipanggil.

Setelah mengkondisikan suasana, pengajian kembali dimulai.

Kali ini beliau kembali kesulitan bernapas dan agak kejang.

Ambulan sudah tiba, beliau diangkat para jamaah bapak-bapak menuju ambulan yang sudah menanti di luar.

Menuju masuk mobil ambulan, sebagian menduga beliau, yang kemudian diketahui bernama Pak Yusuf, sudah “tidak ada”, alias meninggal dunia.

Pada penutupan acara, Habib Ahmad Al-Kaff mengajak jamaah mendoakan sang bapak, semoga beliau dipilihkan yang terbaik oleh Allah, sehat walafiat.. Dan jika pun ditakdirkan wafat, semoga beliau husnul khatimah.

Beliau insya Allah memperoleh situasi terbaik yang dialami seorang muslim di akhir hidup: wafat dalam kondisi tengah beribadah, menghadiri kajian ilmu agama.

Tentu saja tempat almarhum sesungguhnya di akhirat adalah keputusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, akan tetapi saya, kita, Anda hanya melihat dari zahirnya saja bahwa beliau almarhum wafat di tempat yang sangat baik yaitu kajian ilmu agama, dan bukan hanya itu beliau bahkan menutup dengan sebuah pertanyaan teramat sangat besar!

Pertanyaan besar yang ditanyakan beliau dan menjadi kewajiban kita untuk mengetahuinya, yaitu tentang Islam, Iman, dan Ikhsan.

Tentang Islam, Iman, dan Ikhsan

Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘Anhu berkata:

“Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya.

Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ”Islam adalah engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya.”

Lelaki itu berkata, ”Engkau benar.”

Maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Iman.”

Nabi menjawab, ”Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.”

Ia berkata, “Engkau benar.”

Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang ihsan.”

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Lelaki itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”

Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”

Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”

Nabi menjawab, ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi.

Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai, Umar! Tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?”

Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui.”

Beliau bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” (Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim).

Apa Rahasia Beliau?

Apa rahasia almarhum bisa wafat di situasi dan tempat terbaik itu, yakni meninggal dalam keadaan sedang menuntut ilmu di masjid?

Dari yang saya dengar, beliau adalah orang yang menjaga shalat 5 waktu di masjid dan orang yang ramah kepada sesama.

Iqbal – diakhir.blog

Featured Image: Unsplash.com / Malik Shibly

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top